UPACARA HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 108, MEMBANGKITKAN NASIONALISME
Unidha-Malang. Seratus delapan tahun telah kita lalui sejak ditetapkannya tangal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Nilai-nilai Kebangkitan Nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Ia telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan, mengejar ketertinggalan dan membebaskan diri dari keterbelakangan. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian pada tanggal 20 Mei 1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan bernama Boedi Oetomo. Dari sinilah kemudian semangat nilai-nilai persatuan dan kesatuan ini semakin mengkristal dan menjadi kekuatan moral bangsa sebagaimana tertuang dalam ikrar Soempah Pemoeda, pada tanggal 28 Oktober 1928. Perjuangan panjang yang ditempuh oleh bangsa Indonesia tersebut, akhirnya kita capai dengan memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai bangsa yang Merdeka dari penjajahan.
Dengan mengusung Tema Harkitnas ke-108 “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter”, Universitas Wisnuwardhana Malang mengadakan upacara Hari Kebangkitan Nasional di lapangan Universitas Wisnuwardhana Malang, 20 Mei 2016. Tema ini mengandung pemaknaan Kebangkitan Nasional lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dan pembangunan manusia yang berkarakter. Bangsa ini harus kembali pada semangat ke Bhineka Tunggal Ika, semangat Pancasila dan rasa senasib dan sebangsa, kembali pada kepribadian nasionalnya sendiri. Suatu Negara jika ingin kuat dan langgeng harus ditata berdasarkan hukumnya sendiri dan berdiri di atas kepribadian nasionalnya sendiri.
Kegiatan upacara yang dipimpin langsung oleh Pembantu Rektor III Dr. M. Yuhdi Batubara, S.H., M.H. diikuti oleh seluruh keluarga besar Universitas Wisnuwardhana Malang mulai dari pembantu rector, dekan, kaprodi, kepala UPT, dosen, mahasiswa, hingga karyawan. (ron-red)