REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
Unidha-Malang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Wisnuwardhana Malang pada Sabtu, 27 Juni 2020 kembali mengadakan Webinar Nasional yang bertemakan Revitalisasi Pendidikan Karakter. Kegiatan dilakukan secara daring menggunakan plarform Zoom dan Youtube dengan peserta kurang lebih 1.700 peserta
Keynote speaker dan narasumber yang hadir dalam kegiatan webinar nasional kali ini adalah Prof. Dr. H. Suko Wiyono, S.H., M.H., (Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang), Prof. Dr. Sapriya, M.Ed. (Sekjen Asosiasi Profesi PPKn Indonesia), Dr. Shofiatul Azmi, S.H., M.Pd., (Kaprodi PPKn FKIP Universitas Wisnuwardhana Malang), Dr. Sri Untari, M.Si., (Wakil Dekan FIS Universitas Negeri Malang) dan Dr. Mukhamad Murdiono, S.Pd., M.Pd. (Kepala Pusat Pengembangan & Pelayanan Matakuliah Universitas & PPL Universitas Negeri Yogyakarta)
Pada kesempatan ini Prof. Dr. H. Suko Wiyono, S.H., M.H., menyampaikan bagaimana peran pendidikan dalam membangun karakter bangsa. Dalam hal ini Unesco merumuskan empat pilar pendidikan yaitu belajar untuk tahu, belajar untuk berbuat, belajar untuk menjadi, dan belajar untuk hidup bersama.
Berkaitan dengan tema ini, narasumber pertama, Prof. Dr. Sapriya, M.Ed.,menjelaskan mengenai Revitalisasi Pendidikan Karakter Di Era New Normal Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan. Beliau menyampaikan bahwa pendidikan karakter merupakan proses yang tidak pernah berakhir, negara perlu hadir dan melakukan adaptasi dan inovasi pendidikan karakter sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang berlandaskan pada ideologi Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, serta pengembangan pendidikan karakter perlu memperhatikan prinsip-prinsip pedagogik dan karakteristik peserta didik.
Dr. Shofiatul Azmi, S.H., M.Pd., menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi karakter yaitu guru, selebriti, pejabat, tokoh masyarakat, teman sejawat, kedua orang tua, media cetak, dan media elektronik. Lebih lanjut Dr. Shofi menyampaikan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini dibutuhkan karakter sosial seperti gotong royong, solidaritas, peduli, dan taat aturan atau disiplin.
Selanjutnya yaitu Dr. Sri Untari, M.Si., menyampaikan bahwa kemitraan tripusat pendidikan yaitu keluarga/orang tua, sekolah, kepala sekolah, tenaga pendidikan dan masyarakat. Jika tahapan perencanaan, pelaksaan, evaluasi melibatkan seluruh tripusat pendidikan tersebut maka semuanya bertanggung jawab, dalam artian masyarakat akan menegur anak yang bolos dan lain-lain.
Dan terakhir yaitu Dr. Mukhamad Murdiono, S.Pd., M.Pd. menyampaikan terkait pendidikan karakter di era kenormalan baru. Yang perlu dilakukan pada masa pandemi covid-19 ini yaitu kita perlu menginstal ulang tata kehidupan antara lain tata kehidupan ekologis, pola hidup sehat, tata kehidupan sosial ekonomi, tata kehidupa para pembelajar, dan kehidupan spiritual (Arif Satria, 2020). Beliau menambahkan juga bahwa yang terpenting dalam pendidikan karakter itu adalah perlu adanya role model sebagai teladan. (ism-red)
Kegiatan ini dapat disaksikan di bawah ini.
Materi bisa diunduh melalui: http://conference.wisnuwardhana.ac.id/webinar-fkip-unidha-2020/