Home / Berita / SARASEHAN KEBANGSAAN DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

SARASEHAN KEBANGSAAN DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Unidha-Malang. Mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang berasal dari berbagai daerah mulai dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman tersebut merupakan kelebihan tersendiri bagi Universitas Wisnuwardhana Malang. Guna menambah wawasan kebangsaan dan kerukunan umat beragam, Universitas Wisnuwardhana Malang bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang mengadakan Sarasehan Kebangsaan dan Kerukunan Umat Beragama pada 19 November 2016 di Aula gedung F Universitas Wisnuwardhana Malang.

Kegiatan yang dihadiri oleh 400 mahasiswa ini dibuka oleh Rektor, Prof. Dr. Suko Wiyono, S.H. MH. dan dilanjutkan pemaparan beberapa materi.

Materi pertama menjelaskan kedudukan FKUB sebagai organisasi yang solid dan sebagai rujukan dalam penyelenggaraan kerukunan umat beragama (KUB). Tugas FKUB ada 5, yaitu melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat, menampung aspirasi para tokoh agama dan tokoh masyarakat, menyalurkan aspirasi, melakukan sosialisasi tentang peraturan perundang-undangan, dan m emberikan rekomendasi tertulis untuk pembangunan rumah ibadah.

Sedangkan materi kedua berkaitan dengan wawasan kebangsaan . Project Economic Growt memperkirakan pada tahun 2020 keadaan ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan menjadi peringkat ke-5 diposisi dunia dan peringkat pertama diprediksi akan ditempati Cina.

Indonesia merdeka sejak tahun 1945 hingga saat ini telah melalui beberapa tahapan perubahan. Namun realitanya Indonesia masih belum mampu secara menyeluruh menyejahterakan rakyatnya. Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman baik dari ras, suku, agama adalah negara yang kaya. Kaya akan keberagamannya. Kaya akan semberdaya alamnya,. Pertanyaannya kenapa Indonesia masih  belum mampu secara menyeluruh menyejahterakan rakyatnya? Penyebabnya kurangnya partisipasi dan inovasi, rendahnya kemilikan yang dipatenkan, pola pikir masyarakat yang salah dalam bidang ekonomi dan banyaknya tenaga ahli yang seharusnya diduduki oleh WNI malah diduduki oleh WNA.

Indonesia berpotensi menjadi negara maju, justru dari keberagaman yang dikemas dengan “Bhinneka Tunggal IKa”. Setiap masyarakat harus menjalankan prinsip dasar kehidupan dengan baik. prinsip dasar kehidupan meliputi etika, kejujuran dan integritas, bertanggungjawab, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang lain, cinta pada pekerjaan , berusaha keras untuk menbung dan investasi, mau bekerja keras, dan disiplin waktu. (Lai/Ron/red)

img_0776-copy

Loading